Jumat, 11 Februari 2011

ilmu dan siapa yang dipilihnya

Kepada Siapa Ilmu
Membuka Diri
PADA tahun 966 M Muthahhar pernah menulis
tentang jalan ideal mencari ilmu bagi kaum muslim:
"Ilmu pengetahuan akan membuka diri hanya
kepada orang-orang yang dengan sepenuh hati menyerahkan
diri kepada ilmu; yang mendekatinya dengan pikiran
yang bersih dan wawasan yang jernih; yang memohon
pertolongan Allah semata dan memfokuskan perhatian
pada ilmu; yang selalu siap sedia meski dalam keadaan
letih dan lelah, yang melewatkan malam-malam tanpa
tidur, meniti dari dasar yang terdalam mendaki ke puncak
yang tertinggi. Ilmu tidak akan membuka diri pada orangorang
yang mengejarnya tanpa tujuan yang jelas dan
upaya yang terencana; atau orang yang mirip unta buta,
berjalan meraba-raba di kegelapan. Seorang pencari ilmu
tidak boleh menyerah kepada kebiasaan buruk atau membiarkan
dirinya tersesat oleh rayuan nafsu yang keji.
Demikian juga ia tidak boleh memalingkan mata dari
kebenaran yang terdalam. Ia harus bisa membedakan
antara ragu dan yakin, antara asli dan palsu dan harus
berdiri kokoh dengan cahaya terang. []